STUDI KASUS PADA ANAK KEJANG DEMAM DENGAN FOKUS INTERVENSI KOMPRES WATER TEPID SPONGE DI PUSKESMAS PEGANDON
Keywords:
anak kejang demam, kompres water tepid spongeAbstract
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh diatas 38oC yang disebabkan oleh proses ekstrakranium (Bararan & aumar, 2013).
Kejang demam merupakan kelainan neorologis yang paling sering ditemui pada anak, terutama pada golongan anak umur 6 bulan sampai 4 tahun ( Wulandari & Erawati, 2016).
Kejang demam merupakan kelainan neurologis yang paling sering terjadi pada anak, 1 dari 25 anak akan mengalami satu kali kejang demam. Hal ini dikarenakan, anak yang masih berusia dibawah 5 tahun sangat rentan terhadap berbagai penyakit disebabkan sistem kekebalan tubuh belum terbangun secara sempurna (Harjaningrum, 2011).
Downloads
References
Alexander, Leung, KL Hon, L. T. (2018). Gambaran Kejang Demam. 1–12.
Arief, F. rifqi. (2015). Penatalaksanaan Kejang Demam.Cdk-232, 42(9), 658–661.
Barara&Jaumar. (2013). Asuhan keperawatan panduan lengkap menjadi perawat profisional. Jakarta:Prestasi Pustakarya.
Damayanti, M. (2008). Komunikasi Teraupetik Dalam Praktik Keperawatan. Bandung. PT refika Adama.
Deliana, M. (2015). Tata Laksana Kejang Demam pada Anak. Tata Laksana Kejang Demam Pada Anak, 59–62.
Departemen Kesehatan Rakyat Indonesia. (2014). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. diak
Depkes, R.I. (2013). Profile Kesehatan Indonesia tahun 2013. Jakarta : Kementerian Kesehatan
Desmawati. 2013. Sistem Hematologi dan Imunologi. Edited by D. Juliastuti. Jakarta: Penerbit In Media.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2013). Buku Saku Kesehatan IndonesiaTriwulan 3 Tahun 2015.
Dinkes Kabupaten Kendal. (2016). Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal. Kendal : Dinkes.
Eskandarifar A, Asadolah F, Gamileh A and Ibrahim G. (2017). The Risk Factors in Children with Simple and Complex Febrile Seizures: An Epidemiological Study. Int J Pediatr,5(6).
Fida & Maya.(2012). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak.Jogjakarta : D-Medika.
Guyton, A. C., Hall, J. E., (2014). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12. Jakarta : EGC, 1022.
Hamid, Mohammad Ali, Keefektifan kompres tepid spongeyang dilakukan ibu dalam menurunkan demampada anak: Randomized Control Trial Dipuskesmas Mumbulsari Kabupaten Jember,Skripsi, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2011
Harjaningrum, A. (2011). Smart Patient : Mengupas Rahasia Menjadi Pasien Cerdas.Jakarta : PT. Lingkar Pena Kreativa.
Haryani, S., Adimayanti, E., & Astuti, A. P. (2018). Pengaruh Tepid Sponge terhadap Penurunan Suhu Tubuh pada Anak Pra Sekolah yang Mengalami Demam Di Rsud Ungaran. Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama, 7(Maret), 44–53.
Hidayat AA. (2012). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
Hidayati, D. S. (2015). Self Compassion dan Loneliness. ISSN, 3(1), 159.
Huda, A. (2013). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis danNANDA. Yogyakarta: Mediaction Publishing.
IDAI. (2016). Pusat Data dan Informasi. Kementerian Kesehatan RI
Irdawati. (2009). Kejang demam dan penatalaksanaannya. Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697, 2 (3): 143-145.
Isneini, M., Irdawati, & Agustaria. (2015). Efektifitas Penurunan Suhu Tubuh Antara Kompres Hangat dan Water Tepid Sponge Pada Pasien Anak Usia 6 Bulan - 3 Tahun dengan Demam Di Puskesmas Kartasura Sukuharjo. 1–14.
Kowalak. (2011). Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta: EGC
Kyle & Carman. (2015). Buku Ajar Keperawatan Pediatri Edisi 2. Diterjemahkan Oleh Devi Yulianti Dan Dwi Widiarti. Jakarta: EGC.
Labir, K., Ribek, N., & Lestari, D. D. (2017). Suhu Tubuh pada Pasien Demam dengan Menggunakan Metode Tepid Sponge. 10(Desember), 130–137.
Lestari , T. (2016).Asuhan Keperawatan Anak. Yogyakarta: Nuha Medika
Maharani, (2011). Efektifitas pemberian kompres hangat dan tepid sponge terhadap penurunan suhu tubuh balita yang mengalami demam di puskesmas rawat inap karya wanita rumbai pesisir.
Mohammadi, M. (2010).Febrile seizures : Four Steps Alogarithmic Clinical Approach.Iranian Journal of Pediatrics, volume 20
NANDA NIC NOC, (2013). Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis. Jakarta: EGC.
Ngastiyah. (2014). Perawatan Anak Sakit Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakata : Penerbit Rineka Cipta
Nurarif, A.H & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda NIC-NOC. Edisi Revisi Jilid 1. Yogyakarta: Mediaction
Nurindah, D, Muid, M & Retoprawiro S ( 2014). ‘Hubungan antara Kadar TNF-Alpha Plasma dengan Kejang Demam Sederhana pada Anak,’ Jurnal Kedokteran Brawijaya, vol. 28, no. 2, pp. 115-118
Potter, P. A., & Perry, A. G (2010). Fundamental Keperawatan, Edisi 7 Buku 2. Jakarta : Salemba Medika
Pratiwi, L., Wulandari, R. Y., & Mariah. (2016). Efektivitas Kompres Hangat dengan Tepid Water Sponge Terhadap Penurunan Demam pada Pasien Yang Mengalami Kejadian Demam Di Ruangan ICU RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon.
PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: PPNI.
Regina Putri, D. (2017). Askep dengan Kejang Demam. Journal Nursing, (45), 39.
Reiga, Celso Garcia De La. (2010). Espanol. Kessinger Publising
Riandita (2012). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Demam Dengan Pengelolaan Demam Pada Anak di bangsal infeksi RSUP Dr.Kariadi Semarang. Skripsi. Tidak diterbitkan. FIK Universitas Diponergoro Semarang
Ridha, H., N. (2017). Buku Ajar Keperawatan Anak. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Riyadi S & Sukarmin. (2013). Asuhan Keperawatan Pada Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu
Setyowati, Lina. (2013). Hubungan Tingkat Pengetahuan OrangTua Dengan Penanganan Demam Pada AnakBalita Di Kampung Bakalan Kadipiro BanjarsariSurakarta, Skripsi, STIKES PKU Muhamadiah Surakarta
Sodikin. (2012). Prinsip Perawatan Demam PadaAnak, Pustaka Belajar, Yogyakarta
Soebadi, A. (2015). Kejang Demam: Tidak Seseram yang Dibayangkan. IDAI. Yogyakarta.
Sudarmoko, Arief Dwi.(2011). Mengenal, Mencegah dan Mengobati Gangguan Kesehatan Pada Balita. TITANO. Yogyakarta.
Sudarmoko, dr., Arief, D. (2013). Pegangan Wajib Kesehatan Balita. Yogyakarta: Gelar.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suriadi, Yuliani, Rita.2010. Asuhan Keperawatan pada Anak Edisi 2. Jakarta : CV. Sagung Seto.
Tanaka, M., Natsume, J., Hamano, S. ichiro, Iyoda, K., Kanemura, H., Kubota, M., Mimaki, M., Niijima, S. ichi, Tanabe, T., Yoshinaga, H., Kojimahara, N., Komaki, H., Sugai, K., Fukuda, T., Maegaki, Y., & Sugie, H. (2020). The Effect of the Guidelines for Management of Febrile Seizures 2015 on Clinical Practices: Nationwide Survey in Japan. Brain and Development, 42(1), 28–34.
Thébault-Dagher, F., Deguire, F., Knoth, I. S., Lafontaine, M. P., Barlaam, F., Côté, V., Agbogba, K., & Lippé, S. (2020). Prolonged And Unprolonged Complex Febrile Seizures Differently Affect Frontal Theta Brain Activity. Epilepsy Research, 159(November 2019), 1–12.
Thobaroni, Imam. (2015). Asuhan Keperawatan Demam. Artikel Kesehatan
Wardiyah, A. S. (2016). Perbandingan efektifitas Pemberian Kompres Hangat dan Tepid Sponge terhadap Penurunan Suhu Tubuh Anak yang mengalalami hipertermi diruang, Alamanda RSUD. Jurnal Kesehatan Holistik.
Wardiyah, Aryanti. (2016). Perbandingan Efektifitas Pemberian Kompres Hangat Dan Tepid sponge Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Anak Yang Mengalami demam Rsud Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Jurnal Ilmu Keperawatan - Volume 4, No. 1, 45.
Widjaja, M.C. (2009). Mencegah & Mengatasi Demam Pada Balita. Jakarta: Buku Umum.
Widyawati, I. Y., & Cahyanti, I. S. (2010). Pengaruh Tepid Sponge TerhadapPenurunan Demam Pada Anak.
Wulandari,D& ErawatiM. (2016). Buku ajar keperawatan anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Yunianti SC, N., Astini, P. S. N., & Sugiani, N. M. D. (2019). Pengaturan Suhu Tubuh dengan Metode Tepid Water Sponge dan Kompres Hangat pada Balita Demam. Jurnal Kesehatan, 10(April), 10–16.
Downloads
Published
How to Cite
License
Copyright (c) 2021 Repository STIKES Muhammadiyah Kendal

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.