EDUKASI KOMPREHENSIF DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN DIET PASIEN PENYAKIT GAGAL GINJAL KRONIK
Abstract
Pola hidup pasien gagal ginjal kronik banyak disebabkan oleh pola hidup yang salah dengan mengkonsumsi minuman berenergi, kurangnya istirahat, mengkonsumsi minuman suplemen yang berlebihan dan makanan yang mengandung bahan-bahan pengawet. Berdasarkan data penyakit sekarang ini, penyebab utama dari GGK adalah pola hidup yang keliru dan gagal ginjal merupakan salah satu penyakit yang banyak disebabkan karena pola hidup yang salah (Suhardjo, 2008).
World Health Organization (WHO) (2008), melaporkn bahwa 57 juta kematian di dunia disebabkan oleh penyakit Gagal Ginjal Kronik (GGK). Di Indonesia berdasarkan survei dari perhimpunan nefrologi Indonesia (Pernefri, 2009) terdapat 18 juta orang menderita penyakit ginjal kronik. Data dari Indonesian Renal Registry (2012) pada tahun 2009, tercatat 12.900 pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa, dan pada tahun 2011 sebanyak 22.304 pasien. Kasus gagal ginjal di Jawa Tengah yang tertinggi adalah kota Surakarta terdapat 1497 kasus (25,22%) dan yang kedua dalah Kabupaten Sukoharjo yaitu 742 kasus (12,50%) dan di Kabupaten Kendal sebanyak 60 pasien gagal ginjal dan yang menjalani terapi hemodialisa di RSUD diambil dari rata – rata data 3 bulan
Downloads
References
Asmadi, N. S. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : EGC.
Almatsier, S. (2002). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : EGC.
Almatsier, S. (2008). Penuntun Diet Edisi Baru Instalasi Gizi Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Baradero, M., Dayrit, M. W., & Siswadi, Y. (2009). Klien Gangguan Endokrin Seri Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC.
Betz, CL, & Sowden, LA (2009). Buku Saku 2000 Pediatri. Jakarta: EGC .
Beck, M. E. (2011). Ilmu Gizi dan Diet. Jakarta : EGC.
Corwin, E. J. (2009). Buku Saku Patofisiologi corwin. Jakarta : EGC.
Cholifah, N., Utomo, S. P., Rusnoto, R., & Laily, N. (2021). Hubungan Diet dan Aktivitas Fisik dengan Tingkat Oedema Pasien CKD diRuang Hemodialia RSU Siwi Kudus. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan,12(1),115-122, diakses pada 23 Maret 2020.From: https://www.ejr.stikesmuhkudus.ac.id/index.php/jikk/article/view/931
Dafriani, P. (2017). Hubungan Pola Makan dan Aktifitas Fisik Terhadap Kejadian Diabetes Melitus di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD dr. Rasidin Padang.
NERS Jurnal Keperawatan, 13(2), 70-77, diakses pada 22 Maret 2020. From: http://ners.fkep.unand.ac.id/index.php/ners /article/view/113
Depkes, R. I. (2009). Profil Kesehatan Indonesia 2008. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Direktorat Bina Gizi. (2011). Diet Penyakit Ginjal Kronik. Jakarta: Kementrian Keseharan RI
Dochterman&Bulechek (2004). "Rehabilitation Nursing, Prevention, Intervention, and Outcome, Healt Science Raghes Departemen in Philadelphia.
Hikmawati, K. (2019). Pengetahuan Pasien Tentang Diet Cairan dan Nutrisi pada Pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) Di Ruang Hemodialisa RSUD Kabupaten Indramayu Tahun 2017. Jurnal Keperawatan Profesional, 7(2), 28-47.
Hanifa Wikyasastro. (1997). Faal Tubuh. Jakarta. : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Jannati, T. U. N. (2011). Hubungan Diameter Korteks Ginjal Pada Pemeriksaan Usg Ginjal Dengan Laju Filtrasi Glomerulus (Gfr) Penderita Penyakit Ginjal Kronik.
Muttaqin, A., & Sari, K. (2011). Gangguan gastrointestinal: aplikasi asuhan keperawatan bedah. Jakarta: Salemba Medika .
Misnadiarly. (2006). Ulcer, Gangren, InfeksiDiabetes Mellitus. Jakarta : PustakaObor.
Mansjoer, Arif, dkk. (2001). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius
Nursalam, M., & BATTICACA, BF (2008). Asuhan pasien dengan gangguan sistem perkemihan. Jakarta : Salemba (buku) Medik Jakarta, CV. Sagung Seto
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Nursalam & Efendi, F (2008). Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba (buku) Medik Jakarta, CV. Sagung Seto
O’Callagan C. (2007). Gagal Ginjal Kronik dan Renal Bone Disease. At a Glance: Sistem Ginjal (2nd ed). Jakarta : Erlangga.
Price, Sylvia A. Wilson, Lorraine M.(2006). Patifisiologi. Jakarta: EGC
Ravera, M., Noberasco, G., Re, M., Filippi, A., Gallina, AM, Weiss, U., ... & Deferrari, G. (2009). Penyakit ginjal kronis dan risiko kardiovaskular pada penderita diabetes tipe 2 hipertensi: perspektif perawatan primer. Transplantasi Dialisis Nefrologi , 24 (5), 1528-1533.
Roesli, R. 2005. Bila Ginjal Aus. diakses pada 5 Mei 2020. From : http: //www.solusikesehatan.com/penyakit-ginjal/bila-ginjal-aus.html
Sarwono Prawirohardjo, (1994). Faal. Jakarta, Yayasan Bina Pustaka.
Suhardjo. (2008) Perencanaan Pangan dan Gizi Jakarta : Bumi Aksara
Suwitra, Agustriadi, O., K., Widiana, G. R., Sudhana, W., Loekman, J. S., & Kandarini, Y. (2009). Hubungan antara Perubahan Volume Darah Relatif dengan Hipotensi Intradialitik selama Hemodialisis pada Gagal Ginjal Kronik. J Peny Dalam, 10, 99-109, diakses pada 9 Mei 2020. From : https://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/915
Syamsir, A & Broto, H. (2008). Vita Health: Gagal Ginjal. Jakarta : Gramedia
Susilo, (2012). Pengaruh Terapi Hemodialisis Reguler terhadap Kejadian Hipertensi Pulmonal. Universitas Sumatera Utara, diakses pada 1 Agustus 2020. From: https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwjimuD50bXzAhUj73MBHR9HAhkQFnoECAkQAQ&url=http%3A%2F%2Frepositori.usu.ac.id%2Fhandle%2F123456789%2F38997&usg=AOvVaw3mLZ7I3iGsBnHhXGGhsNZQ
Published
How to Cite
License
Copyright (c) 2021 Repository STIKES Muhammadiyah Kendal

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.